Kamis, 25 Oktober 2012

KOTA SORONG

KOTA SORONG
   
  Kota Sorong adalah sebuah Provinsi di Papua Barat, Indonesia. Nama Sorong berasal dari kata “Soren”. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang berarti Laut yang dalam dan bergelombang. Kata Soren digunakan pertama kali oleh Suku Biak Numfor yang berlayar pada jama dahulu dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak numfor inilah yang memberi nama Daratan Maladum dengan sebutan Soren yang kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris dari Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan sebutan “Sorong”. Kota Sorong mulai mengenal modernisasi dan berkembang sejak masuknya para surveryor minyak bumi dari Belanda pada tahun 1908.
   Atribut peninggalan sejarah Kota Sorong sebagai salah satu Kota yang terkenal dengan heritage Nederlands Neuw Guinea Petroleum Matschapeij (NNGPM) atau Kota yang penuh dengan sisa-sisa peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik pemerintah Belanda. Perusahaan minyak NNGPM mulai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak tahun 1935. Peninggalan perusahaan tersebut nampak pada beberapa bagian kota, seperti Loading Pier, atau pelabuhan eksport minyak bumi beberapa tangki menampung minyak, rumah tinggal karyawan, bekas barak karyawan, bekas sekolah teknik (Vacational School), dan lain-lain. Salah satu bekas lokasi kerja misalnya Road Weg Diens (RWD) atau DINAS pekerjaan umum Kabupaten Sorong saat ini. Peninggalan lain yang masih tersisa antara lain ; gedung bengkel alat berat dan Warehouse atau gudang penyimpanan material serta beberapa gudang bekas perusahaan minyak NNGPM yang masih ada yaitu Magaseir yang semuanya berada di pusat Kota Sorong. Salah satu yang uik bagi wisatawan adalah bernostalgia di beberapa rumah tinggal Eks karyawan NNGPM yang berada di Lido, Kampung Baru, Klademak, dan HBM serta bekas lokasi kerja seperti LDR atau DPU saat ini, Pelabuhan Minyak Pertamina saat ini, Bandara Jefman dan lain-lain.
  Kota Sorong terkenal sebagai kota persinggahan dan pintu pelabuhan dari luar provinsi Papua atau Indonesia bagian barat ke provinsi Papua atau sebaliknya dari provinsi Papua ke Indonesia bagian barat. Kota Sorong juga sebagai kota industri, perdagangan dan jasa. Industri hasil laut meliputi: industri pengemasan ikan, industri ikan beku sceta udang beku, dan Home Industri, Aktivitas perdagangan, Shopping, jasa hotel berbintang dan melati, restoran agen perjalanan, telekomunikasi, serta fasilitas hiburan dan rekreasi, semuanya berada dipusat kota dan cukup lengkap.
  Perpaduan nilai-nilai heritage atau peninggalan sejarah dan keaslian alami serta keunikan Kota Sorong yang memiliki Water Front View atau kota dengan pemandangan laut serta perpaduan panorama bentangan alam pulau Waigeo, Batanta, dan Salawati yang merupakan satu gugusan Kepulauan Raja Ampat serta fasilitas jasa pelayanan umum yang cukup lengkap memberikan kesan dan daya tarik kepada pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman baru setelah berwisata ke Kota Sorong.


* Sejarah  
  Kawasan ini dibentuk oleh Suku Biak Numfor dari Kepulauan Raja Ampat, dan memberi nama Daratan Maladum dengan sebutan Soren, dalam Bahasa Biak Numfor berarti laut yang dalam dan bergelombang. Kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan sebutan Sorong.
  Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Kemudian menjadi Kota Administratif Sorong berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya menjadi daerah otonom Kota Sorong. Pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta dilaksanakan pelantikan Pejabat Walikota Sorong Drs. J. A. Jumame, kemudian pada tanggal 28 Februari 2000, secara resmi Kota Sorong terpisah dari Kabupaten Sorong.

* Pemerintahan
  Secara administratif, Kota Sorong terdiri dari 6 distrik (setingkat dengan Kecamatan), yaitu Sorong, Sorong Barat, Sorong Kepulauan, Sorong Timur, Sorong Utara dan Sorong Manoi. Kemudian dibagi lagi atas 31 Kelurahan yang tersebar pada masing-masing distrik tersebut.

* Letak Geografis 
  Secara geografis, Kota Sorong berada pada koordinat 131°51' BT dan 0° 54' LS dengan luas wilayah 1.105 km². Wilayah kota ini berada pada ketinggian 3 meter dari permukaan laut dan suhu udara berkisar antara 23, 1 °C dan 33, 7 ° C. Curah hujan tercatat 2.911 mm³. Curah hujan cukup merata sepanjang tahun, dengan hari hujan setiap bulannya antara 9 - 27 hari. Sementara kelembaban udara rata-rata sekitar 84 %.
  Keadaan topografi Kota Sorong sangat bervariasi terdiri dari pegunungan, lereng, bukit-bukit dan sebagian adalah dataran rendah, sebelah timur di kelilingi hutan lebat yang merupakan hutan lindung dan hutan wisata.

* Kependuduk
   Menurut data yang diperoleh P2KP-3 Pilot Project, rata-rata pertumbuhan penduduk Kota Sorong mencapai 4% selama 2 tahun sejak kota Sorong menjadi kota administratif yang terpisah dari Kabupaten Sorong.

* Pariwisata
  Kota Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda Heritage Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij (NNGPM). Beberapa kawasan wisata lainnya adalah taman rekreasi pantai Tanjung Kasuari dengan pesona pasir putihnya, termasuk kawasan pantai pada Pulau Raam, Pulau Soop dan Pulau Doom. Terdapat pula wisata belanja.


Tidak ada komentar: