KOTA SORONG
Kota Sorong adalah sebuah Provinsi di Papua Barat, Indonesia. Nama Sorong
berasal dari kata “Soren”. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang
berarti Laut yang dalam dan bergelombang. Kata Soren digunakan pertama kali oleh Suku Biak Numfor yang berlayar
pada jama dahulu dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain
hingga tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak numfor inilah yang memberi
nama Daratan Maladum dengan sebutan Soren yang kemudian dilafalkan oleh para
pedagang Thionghoa, Misionaris dari Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan
sebutan “Sorong”. Kota Sorong mulai mengenal modernisasi dan berkembang sejak
masuknya para surveryor minyak bumi dari Belanda pada tahun 1908.
Atribut
peninggalan sejarah Kota Sorong sebagai salah satu Kota yang terkenal dengan heritage Nederlands Neuw Guinea Petroleum
Matschapeij (NNGPM) atau Kota yang penuh dengan sisa-sisa peninggalan
sejarah bekas perusahaan minyak milik pemerintah Belanda. Perusahaan minyak
NNGPM mulai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak tahun
1935. Peninggalan perusahaan tersebut nampak pada beberapa bagian kota, seperti
Loading Pier, atau pelabuhan eksport
minyak bumi beberapa tangki menampung minyak, rumah tinggal karyawan, bekas
barak karyawan, bekas sekolah teknik (Vacational School), dan lain-lain. Salah satu
bekas lokasi kerja misalnya Road Weg
Diens (RWD) atau DINAS pekerjaan umum Kabupaten Sorong saat ini. Peninggalan
lain yang masih tersisa antara lain ; gedung bengkel alat berat dan Warehouse atau gudang penyimpanan
material serta beberapa gudang bekas perusahaan minyak NNGPM yang masih ada
yaitu Magaseir yang semuanya berada
di pusat Kota Sorong. Salah satu yang uik bagi wisatawan adalah bernostalgia di
beberapa rumah tinggal Eks karyawan NNGPM yang berada di Lido, Kampung Baru,
Klademak, dan HBM serta bekas lokasi kerja seperti LDR atau DPU saat ini,
Pelabuhan Minyak Pertamina saat ini, Bandara Jefman dan lain-lain.
Kota
Sorong terkenal sebagai kota persinggahan dan pintu pelabuhan dari luar
provinsi Papua atau Indonesia bagian barat ke provinsi Papua atau sebaliknya
dari provinsi Papua ke Indonesia bagian barat. Kota Sorong juga sebagai kota industri,
perdagangan dan jasa. Industri hasil laut meliputi: industri pengemasan ikan, industri
ikan beku sceta udang beku, dan Home Industri, Aktivitas perdagangan, Shopping,
jasa hotel berbintang dan melati, restoran agen perjalanan, telekomunikasi,
serta fasilitas hiburan dan rekreasi, semuanya berada dipusat kota dan cukup
lengkap.
Perpaduan
nilai-nilai heritage atau peninggalan sejarah dan keaslian alami serta keunikan
Kota Sorong yang memiliki Water Front
View atau kota dengan pemandangan laut serta perpaduan panorama bentangan
alam pulau Waigeo, Batanta, dan Salawati yang merupakan satu gugusan Kepulauan
Raja Ampat serta fasilitas jasa pelayanan umum yang cukup lengkap memberikan
kesan dan daya tarik kepada pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman baru
setelah berwisata ke Kota Sorong.
* Sejarah
Kawasan ini dibentuk oleh Suku Biak Numfor dari Kepulauan Raja Ampat, dan memberi nama Daratan Maladum dengan sebutan Soren, dalam Bahasa Biak Numfor berarti laut yang dalam dan bergelombang. Kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan sebutan Sorong.
Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Kemudian menjadi Kota Administratif Sorong berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 Kota
Administratif Sorong ditingkatkan statusnya menjadi daerah otonom Kota
Sorong. Pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta
dilaksanakan pelantikan Pejabat Walikota Sorong Drs. J. A. Jumame,
kemudian pada tanggal 28 Februari 2000, secara resmi Kota Sorong
terpisah dari Kabupaten Sorong.
* Pemerintahan
Secara administratif, Kota Sorong terdiri dari 6 distrik (setingkat dengan Kecamatan), yaitu Sorong, Sorong Barat, Sorong Kepulauan, Sorong Timur, Sorong Utara dan Sorong Manoi. Kemudian dibagi lagi atas 31 Kelurahan yang tersebar pada masing-masing distrik tersebut.
* Letak Geografis
Secara geografis, Kota Sorong berada pada koordinat 131°51' BT dan 0°
54' LS dengan luas wilayah 1.105 km². Wilayah kota ini berada pada
ketinggian 3 meter dari permukaan laut dan suhu udara berkisar antara
23, 1 °C dan 33, 7 ° C. Curah hujan tercatat 2.911 mm³. Curah hujan
cukup merata sepanjang tahun, dengan hari hujan setiap bulannya antara 9
- 27 hari. Sementara kelembaban udara rata-rata sekitar 84 %.
Keadaan topografi Kota Sorong sangat bervariasi terdiri dari
pegunungan, lereng, bukit-bukit dan sebagian adalah dataran rendah,
sebelah timur di kelilingi hutan lebat yang merupakan hutan lindung dan
hutan wisata.
* Kependuduk
Menurut data yang diperoleh P2KP-3 Pilot Project, rata-rata
pertumbuhan penduduk Kota Sorong mencapai 4% selama 2 tahun sejak kota
Sorong menjadi kota administratif yang terpisah dari Kabupaten Sorong.
* Pariwisata
Kota Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda Heritage Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij
(NNGPM). Beberapa kawasan wisata lainnya adalah taman rekreasi pantai
Tanjung Kasuari dengan pesona pasir putihnya, termasuk kawasan pantai
pada Pulau Raam, Pulau Soop dan Pulau Doom. Terdapat pula wisata belanja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar