Jumat, 26 Oktober 2012

Kimia

Struktur Atom, Kategori Unsur, Nomor Atom & Nomor Massa, Konfigurasi Elektron, Dan Elektron Valensi.


1. Struktur Atom
  Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron. Adanya partikel-partikel inilah yang menyebabkan atom mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif, dan neutron tidak bermuatan.
  Atom unsur yang satu berbeda dengan atom unsur yang lain disebabkan adanya perbedaan susunan partikel subatom yang menyusunnya.

 a. Elektron (+)
  Tahun 1838, Michael Faraday mengemukakan bahwa atom memupnyai muatan listrik. Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan listrik dan menyala terang  pada tekanan rendah dan tegangan tinggi.
  Tahun 1858, Heinrich Geissler dan  Julius Plucker membuat percobaan dengan mengunakan dua plat logam. Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang bermuatan negatif disebut katode. Kedua plat kemudian ditempatkan dalam tabung gelas yang dihampakan, dimana kemudian kedalamnya dimasukkan gas bertekanan rendah. Ketika dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari katodemenuju anode. Sinar itulah yang disebut sinar katode.
  Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan partikel sinar katode dengan nama elektron. Selanjutnya pada tahun 1897, Joseph John Thomson mengganti katode yang digunakan Geissler dan Plucker dengan berbagaimacam logam yang ternyata menghasilkan sinar katode yang sama. Hal ini membuktikan bahwa memang betul bahwa elektron merupakan partikel penyusun atom. J.J Thomson juga berhasil menemukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron yaitu  C g-1. Hasil eksperimen Thomson ditindaklanjuti oleh Robert Andrew Millikan pada tahun 1908 yang dikenal dengan Model Percobaan Tetes Minyak Millikan, yang berhasil menemukan muatan elektron yaitu sebesar 1,6.10-19 Coulumb.
  Berdasarkan ekperimen tersebut di atas, maka massa elektron adalah 9,11.10-28 gram, harga ini kira-kira  massa atom hidrogen.


  Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui beberapa sifat sinar katode yaitu sebagai berikut :
1) Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati listrik bertegangan tinggi.
2) Berjalan dalam garis lurus
3) Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas
4) Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet
5) Memiliki sifat cahaya dan sifat materi
6) Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode. 

 b. Proton (+)
  Tahun 1886, Eugene Goldstein membuat percobaan yang sama seperti yang dilakukan J.J Thomson, tetapi dengan memberi lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas hidrogen. Dari percobaan ini didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif (dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif) yang disebut sinar anode. Sinar anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton.
  Beberapa sifat sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai berikut :
1) Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet
2) Merupakan radiasi partikel
3) Bermuatan positif
4) Bergantung pada jenis gas dalam tabung
  Apabila muatan proton adalah 1,6022.10-19 C, maka massa proton adalah 1,6726.10-24 gram, harga ini kira-kira 1.836 x massa elektron = 1,007276 

c. Neutron ( )
  Tahun 1932, James Chadwick melakukan ekperimen/percobaan dengan menembakkan partikel alfa (a) pada lempeng berilium (Be), ternyata setelah ditembakkan dengan partikel tersebut, berilium memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel inti yang massanya sama dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri nama sebagai neutron. Proton dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal dengan istilah nukleon.

2. Kategori Unsur
  Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti (nuklir).
  Pada suhu kamar (± 25oC) beberapa unsur dapat berupa gas (gasses), cairan (liquid), dan padatan (solid). Unsur ada yang mempunyai kerapatan sangat rendah, ada yang keras, lunak, dan sebagainya. Secara umum, unsur dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kategori yaitu logam, nonlogam dan metaloid.

a. Logam
  Logam mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu :
1) Pada suhu kamar berwujud padat
2) Merupakan penghantar listrik yang baik
3) Merupakan penghantar panas yang baik
4) Mempunyai kilap logam
5) Dapat ditempa menjadi membran yang sangat tipis (maleabilitas)
6) Dapat diregangkan jika ditarik (duktilitas)

b. Nonlogam   Unsur nonlogam umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa serta mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu :
1) Bersifat isolator kecuali karbon (C) yang bersifat semikunduktor. Khusus unsur karbon, di alam terdapat dalam 2 (dua) alotrop, yaitu grafit dan intan. Alotrop adalah dua bentuk atau lebih molekul/kristal dari suatu unsur tertentu yang memiliki sifat fisik dan kimia berlainan.
2) Tidak mempunyai kilap logam
3) Sangat mudah rapuh
4) Umumnya berwujud gas
5) Tidak dapat ditarik

c. Metaloid
  Unsur metaloid umumnya disebut juga sebagai semimetal, yaitu unsur peralihan dari logam ke nonlogam sehingga sebagian memiliki sifat logam dan sebagian mempunyai sifat nonlogam. Contoh unsur yang paling dikenal adalah Silikon (Si). Unsur metaloid banyak dipergunakan dalam industri elektronik karena mempunyai sifat semikunduktor (penghantar listrik, namun tidak sebaik logam).

3. Nomor Atom dan Nomor Massa
  Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti (nuklir).
  Di dalam inti terdapat proton dan neutron yang menentukan besarnya massa sebuah atom. Jumlah proton atau muatan positif yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Atom (NA atau Z). Untuk atom yang netral jumlah muatan positif (proton) sama dengan jumlah muatan negatif (elektron). Jumlah total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Massa (NM atau A).
  Penulisan simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan nomor atom dapat ditulis sebagai berikut :
dimana;     
 A = Nomor Massa, Z = Nomor Atom , dan X = lambang unsur
  Perlu diketahui bahwa pada atom netral akan memiliki jumlah proton (p) dan elektron (e) yang sama dengan Nomor Massa (Z) sehingga  Z = p = e
Contoh:
1.Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron. Tentukan Nomor Massa (Z) dan proton (p) unsur tersebut?
Jawab :
Elektron X = 12.
Jika e = p = Z, maka proton (p) = 12, dan Nomor Massa (Z) = 12
Nomor Massa (A) menunjukkan jumlah nukleon yaitu jumlah  proton (p) dan neutron (n) dalam inti atom. Jumlah nukleon dalam suatu unsur dilambangkan sebagai berikut :
A = p + n; karena p = Z, maka
A = Z + n

2.Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron dan Nomor Massa 25. Tentukan neutron (n) unsur tersebut?
Jawab :
Elektron unsur X = 12, maka  proton (p) unsur X = 12
Nomor Massa (A) = 25
Jika A = p + n, maka
n     =   A – p
n     =   25 – 12
n     =   13, sehingga jumlah neutron (n) unsur X adalah 13
  Atom netral mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah elektronnya. Jika suatu atom melepaskan elektronnya, maka atom tersebut akan bermuatan positif (+) yang disebut sebagai Kation, (sebab jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron). Namun jika atom menangkap elektron, maka atom tersebut akan bermuatan negatif (-) yang disebut sebagai Anion, (sebab jumlah elektron lebih banyak dari proton). Perubahan tersebut hanya terjadi pada elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron tetap sama sebab inti atom tidak berubah.
Contoh:
Tentukan proton, elektron, neutron dan nomor atom dari unsur berikut : a)  b)   c)   d)   e)  
Jawab : 
a) 1123Na 
proton = 11
elektron = 11 
neutron = 23 – 11
             = 12
NA = 11

b) 2040Ca
proton = 20
elektron = 20
neutron = 40– 20               
              =   20
NA = 20

c) 1123Na+
proton = 11
elektron = 11 – 1
              =   10
neutron = 23 – 11
              =   12 
NA  = 11


d) 2040Ca2+
proton = 20
elektron = 20 – 2
              =   18
neutron = 40– 20
              =   20
NA = 20

e) 1735Cl2-
proton = 17
elektron = 17 + 2
              =   19
neutron = 35– 17               
             =   18
NA = 17

4. Konfigurasi Elektron
  Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom.
Kulit pertama diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan pengisian jumlah elektron maksimum per kullit diperkenalkan oleh Pauli, dengan memakai rumum 2n2, dimana n = kulit atom. Berikut Jumlah elektron maksimum per kulit :
Kulit
Nomor Kulit
Rumusan 2n2
Elektron Maksimum
K
1
2.(1)2
2.(1) = 2
L
2
2.(2)2
2.(4) = 8
M
3
2.(3)2
2.(9) = 18
N
4
2.(4)2
2.(16) = 32
O
5
2.(5)2
2.(25) = 50
P
6
2.(6)2
2.(36) = 72
Q
7
2.(7)2
2.(49) = 98
R
8
2.(8)2
2.(64) = 128
S
9
2.(9)2
2.(81) = 162
T
10
2.(10)2
2.(100) = 200

  Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus berdasarkan aturan Aufbau, (pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi). Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron :
1) Ketahui dahulu nomor atom unsur
2) Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya ( Cth.: 3Li)
3) Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K
4) Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli
5) Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit berikutnya sampai mencapai maksimum 6) Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit berikutnya tidak dapat mencapai maksimum, maka diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya
7) Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai sisa pada kulit selanjutnya.

Contoh:
Tentukan konfigurasi elektron unsur berikut ini
1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb
Jawab :
              K  L   M  N  O  P  (EV)
1H =      1                               1
3Li =     2 1                             1
7N =      2  5                           5
13Al =   2  8  18  6                 6
34Se =     2  8  18  6                          6
35Br =   2  8  18  7                 7
37Rb =  2  8  18  8  1              1

5. Elektron Valensi (EV)   Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom (Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron).
  Atom-atom yang memiliki elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang relatif sama/mirip, sebab elektron valensi menentukan sifat kimia suatu atom atau cara atom bereaksi denan atom lain pada saat membentuk ikatan.
  Elektron valensi juga dipakai untuk menentukan/mengetahui letak Golongan suatu atom pada Tabel Sistem Periodik Unsur.
Contoh:
Tentukan konfigurasi elektron dan Elektron valensi unsur berikut ini
1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb
Jawab :
                         K         L         M         N         O         P            Elektron
                                                                                                   Valensi
1H          =         1                                                                             1
3Li         =         2          1                                                                 1
7N          =         2          5                                                                 5
13Al       =         2          8          3                                                     3
34Se      =         2          8        18         6                                          6
35Br       =         2          8        18         7                                         7
37Rb      =         2          8        18         8                                         8


 
RANGKUMAN
  1. Banyaknya proton dalam inti atom suatu unsur dapat dilihat dari nomor atomnya.
  2. Untuk atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya
  3. Namor Massa (NM) atau (A) menunjukkan jumlah nukleon (proton + neutron) yang terdapat dalam inti atom
  4. Suatu atom disimbolkan dengan  , A= Nomor Massa, Z=Nomor Atom, X=lambang Unsur
  5. Elektron mempunyai massa yang sangat kecil bila dibandingkan dengan massa hidrogen yaitu sebesar  massa hidrogen
  6. Elektron-elektron mengelilingi inti atom dan beredar pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom.
  7. Kulit atom dimulai dengan kulit K, L, M, N, O, P, dst.
  8. Elektron maksimum yang dapat menempati kulit harus memenuhi aturan Pauli yaitu 2n2.
  9. Pengisian elektron maksimum per kulit harus sesuai dengan aturan Aufbau, yaitu dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi.
  10. Konfigurasi elektron adalah adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom.
  11. Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom (Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron)
  12. Banyaknya jumlah kulit pada konfigurasi elektron menyatakan periode, sedangkan elektron valensi menyatakan golongan. 
  13. Konfigurasi elektron per kulit hanya berlaku untuk golongan utama (A), sedangkan untuk golongan transisi (B) meggunakan konfigurasi elektron per subkulit.

Kamis, 25 Oktober 2012

Pekembangan Teori Atom

  Konsep atom pertama kali dikemukakan oleh Democritus. atom berasal dari kata atomos (dalam bahasa Yunani a tidak, tomos = dibagi), jadi atom merupakan partikel yang sudah tidak dapat dibagi lagi.

 
Perkembangan Teori Atom. 
1. Teori Atom John Dalton
  Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
  1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
  2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
  3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
  4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
  Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:
model atom dalton
Kelemahan:
Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.

2. Teori Atom J. J. Thomson
  Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
   Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positif untuk menetralkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:
“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron.”
 Model atom ini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
atom thomson
Kelemahan:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

3. Teori Atom Rutherford
  Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:
  1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
  2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
  3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
  Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai beriukut:
atom rutherford
Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.

4. Teori Atom Bohr
  Pada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:
  1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
  2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
  3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
  4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
  Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
atom Bohr
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.

5. Teori Atom Mekanika Kuantum
  Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926). Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
  Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger. Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
atom modern
Persamaan Schrodinger
persamaan
x,y dan z
Y
m
ђ

E
V
= Posisi dalam tiga dimensi
= Fungsi gelombang
= massa
= h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
= Energi total
= Energi potensial
  Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
  Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

Ciri Khas Model Atom Mekanika Kuantum
  1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
  2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
  3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

F1 - F2

Fungsi Tombol F1 sampai F12 pada keyboard

   Mengenal Fungsi Tombol F1 sampai F12 . Tombol F1 sampai F12 pada keyboard biasa dikenal dengan tombol fungsi. Tombol ini banyak memiliki kegunaan. Penggunaan tombol ini biasanya dipengaruhi oleh Sistem Operasi yang digunakan dan aplikasi yang terinstall pada Sistem Operasi tersebut. Tombol ini juga dapat di gabungkan dengan tonmbol Alt maupun Control.
Dibawah ini saya akan menjelaskan beberapa Fungsi dari Tombol tersebut:


F1
- Lebih dominan digunakan untuk menampilkan layar bantuan (help) dari hampir semua aplikasi.
- Untuk mengakses beberapa jenis BIOS.
- Menggunakan Windows Key + F1 akan menampilkan Microsoft Windows help and support center.
- Menggunakan Ctrl + F1 akan menampilkan Task Pane pada Microsoft Office.

F2
- Pada Windows biasa digunakan untuk rename icon atau file.
- Alt + Ctrl + F2 digunakan untuk membuka file pada Microsoft Word.
- Menggunakan Ctrl + F2 akan menampilkan Print Preview pada Microsoft Word.
- Untuk mengakses CMOS Setup.

F3
- Pada MS –DOS berguna untuk mengulangi perintah terakhir.
- Shift + F3 akan mengubah teks dalam Microsoft Word dari huruf kecil ke huruf besar.

F4
- Ulangi aksi terakhir (Undo)
- Alt + F4 akan menutup program yang sedang aktif pada Microsoft Windows.
- Ctrl + F4 akan menutup jendela yang terbuka dalam jendela yang sedang aktif dalam Microsoft Windows.

F5
- Untuk refresh atau reload halaman pada web browser.
- Untuk menjalankan menu find, replace, dan go to window pada Microsoft Word.
- Memulai Slideshow pada PowerPoint.

F6
- Untuk memindahkan cursor mouse ke Address bar pada Internet Explorer dan Mozilla Firefox.
- Ctrl + Shift + F6 digunakan untuk membuka dokumen Microsoft Word yang lain.

F7
- Biasa digunakan untuk menjalankan fitur spell check dan grammar pada sebuah dokumen Microsoft Word
- Shift + F7 digunakan untuk menjalankan fitur Thesaurus pada Word.

F8
- Tombol F8 ini digunakan untuk menampilkan Windows startup menu yaitu untuk mengakses Windows Safe Mode.

F9
- Untuk membuka toolbar Measurements pada Quark 5.0.

F10
- Digunakan untuk mengakses recovery partisi pada Komputer merk HP dan Sony.
- Untuk Masuk ke CMOS Setup.

F11
- Untuk membuat Full-screen pada semua Web Browser Internet.
- Ctrl + F11 Digunakan untuk mengakses recovery partisi pada Komputer merk Dell.
- Digunakan untuk mengakses recovery partisi pada Komputer merk eMachines, Gateway, dan Lenovo.

F12
- Melakukan Save as dokumen pada Microsoft Word.
- Shift + F12 untuk menyimpan dokumen pada Microsoft Word.
- Ctrl + Shift + F12 untuk mencetak dokumen pada Microsoft Word.
- Untuk Menjalankan Firebug.

Udah Gitu ajja dech....

KOTA SORONG

KOTA SORONG
   
  Kota Sorong adalah sebuah Provinsi di Papua Barat, Indonesia. Nama Sorong berasal dari kata “Soren”. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang berarti Laut yang dalam dan bergelombang. Kata Soren digunakan pertama kali oleh Suku Biak Numfor yang berlayar pada jama dahulu dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak numfor inilah yang memberi nama Daratan Maladum dengan sebutan Soren yang kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris dari Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan sebutan “Sorong”. Kota Sorong mulai mengenal modernisasi dan berkembang sejak masuknya para surveryor minyak bumi dari Belanda pada tahun 1908.
   Atribut peninggalan sejarah Kota Sorong sebagai salah satu Kota yang terkenal dengan heritage Nederlands Neuw Guinea Petroleum Matschapeij (NNGPM) atau Kota yang penuh dengan sisa-sisa peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik pemerintah Belanda. Perusahaan minyak NNGPM mulai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak tahun 1935. Peninggalan perusahaan tersebut nampak pada beberapa bagian kota, seperti Loading Pier, atau pelabuhan eksport minyak bumi beberapa tangki menampung minyak, rumah tinggal karyawan, bekas barak karyawan, bekas sekolah teknik (Vacational School), dan lain-lain. Salah satu bekas lokasi kerja misalnya Road Weg Diens (RWD) atau DINAS pekerjaan umum Kabupaten Sorong saat ini. Peninggalan lain yang masih tersisa antara lain ; gedung bengkel alat berat dan Warehouse atau gudang penyimpanan material serta beberapa gudang bekas perusahaan minyak NNGPM yang masih ada yaitu Magaseir yang semuanya berada di pusat Kota Sorong. Salah satu yang uik bagi wisatawan adalah bernostalgia di beberapa rumah tinggal Eks karyawan NNGPM yang berada di Lido, Kampung Baru, Klademak, dan HBM serta bekas lokasi kerja seperti LDR atau DPU saat ini, Pelabuhan Minyak Pertamina saat ini, Bandara Jefman dan lain-lain.
  Kota Sorong terkenal sebagai kota persinggahan dan pintu pelabuhan dari luar provinsi Papua atau Indonesia bagian barat ke provinsi Papua atau sebaliknya dari provinsi Papua ke Indonesia bagian barat. Kota Sorong juga sebagai kota industri, perdagangan dan jasa. Industri hasil laut meliputi: industri pengemasan ikan, industri ikan beku sceta udang beku, dan Home Industri, Aktivitas perdagangan, Shopping, jasa hotel berbintang dan melati, restoran agen perjalanan, telekomunikasi, serta fasilitas hiburan dan rekreasi, semuanya berada dipusat kota dan cukup lengkap.
  Perpaduan nilai-nilai heritage atau peninggalan sejarah dan keaslian alami serta keunikan Kota Sorong yang memiliki Water Front View atau kota dengan pemandangan laut serta perpaduan panorama bentangan alam pulau Waigeo, Batanta, dan Salawati yang merupakan satu gugusan Kepulauan Raja Ampat serta fasilitas jasa pelayanan umum yang cukup lengkap memberikan kesan dan daya tarik kepada pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman baru setelah berwisata ke Kota Sorong.


* Sejarah  
  Kawasan ini dibentuk oleh Suku Biak Numfor dari Kepulauan Raja Ampat, dan memberi nama Daratan Maladum dengan sebutan Soren, dalam Bahasa Biak Numfor berarti laut yang dalam dan bergelombang. Kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan sebutan Sorong.
  Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Kemudian menjadi Kota Administratif Sorong berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya menjadi daerah otonom Kota Sorong. Pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta dilaksanakan pelantikan Pejabat Walikota Sorong Drs. J. A. Jumame, kemudian pada tanggal 28 Februari 2000, secara resmi Kota Sorong terpisah dari Kabupaten Sorong.

* Pemerintahan
  Secara administratif, Kota Sorong terdiri dari 6 distrik (setingkat dengan Kecamatan), yaitu Sorong, Sorong Barat, Sorong Kepulauan, Sorong Timur, Sorong Utara dan Sorong Manoi. Kemudian dibagi lagi atas 31 Kelurahan yang tersebar pada masing-masing distrik tersebut.

* Letak Geografis 
  Secara geografis, Kota Sorong berada pada koordinat 131°51' BT dan 0° 54' LS dengan luas wilayah 1.105 km². Wilayah kota ini berada pada ketinggian 3 meter dari permukaan laut dan suhu udara berkisar antara 23, 1 °C dan 33, 7 ° C. Curah hujan tercatat 2.911 mm³. Curah hujan cukup merata sepanjang tahun, dengan hari hujan setiap bulannya antara 9 - 27 hari. Sementara kelembaban udara rata-rata sekitar 84 %.
  Keadaan topografi Kota Sorong sangat bervariasi terdiri dari pegunungan, lereng, bukit-bukit dan sebagian adalah dataran rendah, sebelah timur di kelilingi hutan lebat yang merupakan hutan lindung dan hutan wisata.

* Kependuduk
   Menurut data yang diperoleh P2KP-3 Pilot Project, rata-rata pertumbuhan penduduk Kota Sorong mencapai 4% selama 2 tahun sejak kota Sorong menjadi kota administratif yang terpisah dari Kabupaten Sorong.

* Pariwisata
  Kota Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda Heritage Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij (NNGPM). Beberapa kawasan wisata lainnya adalah taman rekreasi pantai Tanjung Kasuari dengan pesona pasir putihnya, termasuk kawasan pantai pada Pulau Raam, Pulau Soop dan Pulau Doom. Terdapat pula wisata belanja.